Postingan

Bagaimana Kan Kusampaikan

Pertama kali melihatmu Tak sedikitpun kuberpikir tentangmu Kau tak pernah hadir di hidupku tak pernah singgah di hatiku Sapamu seperti angin berlalu Mendesah ragu ditelingaku Tak kuhiraukan itu Kini begitu terasa ada yang hilang.... Sehari tak ada kamu gelisah tak menentu gundah menamparku Jika sapamu sunyi di telingaku Kutak ingin rindu sendiri Perlahan adamu, mengisi duniaku Mengusik-usik hatiku Menggeletik perasaanku Menyusup disetiap relung kalbuku Bagaimana kan kusampaikan, Jika disini kumerindukanmu

Ini Bukan Mimpi

Aku hanya tersenyum saat melihatmu Tak berani memelukmu Hanya duduk dan memandangmu Akhirnya kubertemu melihatmu.... berbicara denganmu dan tertawa bersamamu Kupegang wajahmu matamu.... hidungmu.... Semua nyata bukan mimpi Aku terpaku menatapmu Kau sentuh bibirku "Ini aku, datang hanya untukmu" Bisikmu sambil memelukku

Aku Akan Tetap Pergi

Jangan halangi langkahku tuk pergi  Luka ini terlalu dalam Kata sayang dan cintamu Tak mampu lagi membuatku berhenti Biarlah luka ini kubawa pergi Menjauh dari ragamu yang biasa memelukku Biarlah lara ini kubawa berlari Menjauh dari tangan kokohmu yang dulu selalu mendekapku Dulu hati ini hanya untukmu Dulu setiap detak jantungku Bergemuruh karnamu Dulu setiap nafas yang kuhela Kerinduanku padamu Kini setiap denyut nadiku berlagu pilu Teriakan sesalmu tulikanku Air matamu butakanku Sesalmu tak surutkanku Tuk pergi tinggalkanmu

Ku Kan Datang Disetiap Lima WaktuMu

Tuhan.... Jika bisa kuungkapkan Kan kusampaikan sebuah kisah Jika bisa kukatakan Kan kuceritakan sebuah keyakinan Tuhan.... Aku hanya manusia biasa yang tak sempurna Dari tak sempurnanya aku Kau sentuh kalbuku Lewat setiap cobaan yang mewarnai hidupku dari setiap keinginanku dari setiap harapanku Kau tunjukkan kebesaranMu Tuhan.... Dalam gelisahku, kumerindukanMu Rindu rasa, rindu rupa Kukan datang disetiap lima waktuku Tuk lebur kerinduanku Di atas sajadahku, kupeluk diriMu Di iringi lantunan dzikir penuh syahdu

Senyumku Buat Bintangku

Ribuan bintang di langit Tersenyum menggodaku Berkedip genit merayuku Aku tersenyum beku Menatap pilu Tak satupun singgah di hatiku Kulihat satu bintang Jauh di balik awan Menatapku dalam keraguan Kuperhatikan Sampai awan berjalan menghilang Tinggal bintang ragu sendirian Kali ini senyum termanisku Kulempar jauh ke awan Bintangpun tertawa riang Berlari di atas awan Berikan sinar yang paling terang dan berjanji tuk terus bersinar sampai pagi menjelang

Inilah yang Kuimpikan

Inikah mimpi ataukah hanya ilusiku saja Kau duduk di hadapanku Tersenyum dan menatapku Kusentuh Kau Ini nyata.... Oh Tuhan.... Akhirnya Kau pertemukan aku dengannya Setelah sekian lama Mencari-cari waktu tuk bertemu Kini kau ada dihadapanku Kata sayang yang biasa kutulis untukmu Bahkan tak sempat terucap dari bibirku Peluk hangatmu membuatku kelu Dan hanyut dalam kerinduanku Inilah yang kuimpikan  Inilah yang ku inginkan Selama ini kau hanya di dunia hayalanku Aku hanya bisa menjatuhkan pada sebuah harapan Dan doa kecilku disetiap tidurku Tuhan t erimakasih, Engkau sudah menjawab doaku selama ini.

Tengok Sebentar Saja Hatiku

Tak pernahkah kau sadari Hari demi hari yang tlah kita lewati Mendekatkan hati yang sepi, dalam kerinduan tak bertepi Adamu dihariku membangunkanku dari mimpi burukku Menyadarkanku dari kebodohanku Mengingatkan aku bahwa aku sudah terlalu dalam terjatuh Membuka mataku, Jika selama ini aku sudah terlalu lama menyia-nyiakan waktuku Tapi tak kau sadari itu ataukah aku yang terlalu peka dengan perhatianmu Pernah sekali waktu ku tanyakan itu Kau jawab tak tau Karna perasaan itu datang tiba-tiba Berhentilah sejenak dari hidupku  jika kau merasa rindu  hatimu tlah tertambat padaku Berhentilah sejenak menyapaku jika kau merasa kehilanganku Harimu tak bisa tanpa ada aku Sayang.... berhentilah sejenak dari egomu Tengok Sebentar Saja Hatiku Kau akan melihat kesungguhanku menyayangimu.

Pada Saatnya Aku Pergi

Tuhan... Ketika aku jatuh karena ketidaksetiaan hatinya aku merasa, aku sudah tak dicinta aku dicampakkannya karna ketidaksempurnaanku karna kekuranganku Aku terima semua itu dengan lapangku Tuhan... Jika ku dicinta kuhanya ingin satu hati untukku saja Jika ku disayang  ku ingin hanya aku dihatinya Tapi.... tak kudapat itu darinya janjinya tuk setia hanya sebuah kata tanpa makna Kesempatan selalu ada meski luka berharap aku tetap dicinta tapi hanya lara yang kurasa Tuhan... Hanya satu yang kupinta darinya jangan pernah menyesal pada saatnya nanti a ku pergi Dia akan kehilangan semua tentangku

Katamu Aku Bandel

Entahlah.... kenapa kau sebut aku Bandel Aku bukan anak kecil  yang usil dan jail menyembunyikan mainanmu Aku juga bukan anak kecil yang nakal dan susah dibilangi  Rasa sayang itu terjadi begitu saja Rasa sayang itu ada begitu saja Jangan salahkan aku,  jika aku memiliki rasa sayang jangan salahkan aku, jika aku memiliki rasa cinta salah kamu, kamu perhatian salah kamu,  kamu sayang Sekarang..... Kau bilang jangan sayang Aku bukan anak kecil yang takut dijewer telinganya Aku bukan anak kecil yang lari jika dimarahi Tak semudah itu kau melarangku Tak semudah itu kau hentikan rasaku Aku akan tetap Bandel Bandel menyayangi kamu sampai kamu jera melarangku.

Hanya Aku dan Tuhan yang Tahu

Sekali lagi kupandangi fotomu bahkan mungkin sudah yang keseratus kali tak bosan-bosannya Tersenyum sendiri sepertinya kegilaan sudah benar-benar merasuki pikiranku kegilaanku terhadapmu Jarak dan waktu terbentang jauh Aku dan Kamu belum pernah bertemu tapi hati berkata lain "kamu selalu ada dihatiku" Hanya lewat suara dan kata  yang selama ini  jadi pengikat hati tuk berbagi rasa dan rindu selama ini Kamu tak kan pernah tau sapa dan perhatianmu  serasa kau selalu ada didekatku Aku dan Kamu belum pernah bertemu tapi kau selalu ada dalam angan dan pikiranku meskipun kau tak tau itu Biarlah.... Hanya Aku dan Tuhan yang Tahu Kalau aku menyayangimu.

Saat Kumerindukanmu

Senja mulai memudar bayang-bayang mulai menghitam kakiku belum beranjak juga berdiri menatap langit yang semakin kelam berat rasanya kutinggalkan tempat dimana tlah terukir kenangan Bintang tampak bermunculan Rembulan mengintip malu di tepi langit tengadah ku hitung bintang mengingatkanku padamu saat aku rebah di dadamu mengitung bintang bersamamu Kini aku berdiri dalam remang Rembulan dan hanya berteman bintang  yang kan setia menemaniku dalam kerinduan